Jakarta memang tak pernah berhenti berbenah. Fasilitas publik dan ruang terbuka hijau dipoles dari waktu ke waktu. Sarinah salah satunya.
Wajah Baru Sarinah |
Sarinah merupakan toko serba ada pertama yang dibangun di Jakarta, tepatnya pada 17 Agustus 1963. Sarinah menjadi bangunan pertama yang dilengkapi dengan eskalator di Indonesia. Sarinah sendiri adalah nama pengasuh masa kecil presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Sungguh mengagumkan, beliau sangat menghargai dan menghormati pengasuhnya sampai mengabadikan namanya, untuk sebuah bangunan yang akan melegenda di kemudian hari!
Sari-Sari, toko jajanan tradisional |
Dulu, selain menjadi toserba, sebagian ruangan Sarinah disewakan bagi restoran-restoran dan stasiun radio.
Kini, Sarinah dengan tagline-nya Panggung Karya Indonesia, hadir sebagai wadah industri kreatif tanah air.
Sarinah sudah berbenah dengan cantiknya, dilengkapi dengan ruang terbuka hijau. Sarinah juga bertransformasi, memberi kesempatan jenama-jenama unggulan Indonesia untuk tumbuh dan berkembang.
Berbagai produk hasil UMKM, seperti kain-kain nusantara (batik, songket, tenun, kain ikat), furnitur, herbal, karya seni, kerajinan tangan, dan kuliner disuguhkan dengan menggabungkan unsur modern dan tradisionalnya.
Bagi penyuka jajanan pasar tradisional, Sarinah menyediakan aneka jajanan dengan berbagai variasi.
Saya sungguh takjub ketika mengunjungi Sarinah beberapa waktu lalu. Segala jajanan pasar dan oleh-oleh khas Nusantara tersedia melimpah!
Jadi, saya pun berpikir jika pulang kampung dan tak sempat membeli oleh-oleh, saya masih bisa menemukannya di Sarinah. Memang sih, kalau untuk urusan harga lebih mahal. Namun jika dibandingkan dengan ribet dan beratnya membawa oleh-oleh, apalagi jika perjalanan menggunakan moda transportasi umum, membeli oleh-oleh di Sarinah bisa menjadi salah satu opsi meringankan.
Sejenak di Sarinah, saya seperti terlempar ke masa yang telah silam, hehehe. Saya merasa bernostalgia dengan masa kecil dengan segala jajanan dan mainannya.
Choyo-Choyo, pasta coklat yang melegenda |
Tunggu, mainan? Yap, saya menemukan beberapa mainan tradisional zaman dulu kala yang saya pikir sudah punah! Ternyata mainan-mainan itu masih diproduksi, dan Sarinah memberi ruang untuk membuka kembali kenangan-kenangan penuh keceriaan itu.
Sarinah juga serasa surga bagi yang hobi masak. Segala bumbu masak, rempah-rempah, kecap, teh, dan ragam makanan kering lainnya yang berasal dari ujung ke ujung Nusantara tersedia. Kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia.
Segala macam bumbu dan rempah-rempah |
Ngomongin rempah-rempah, iya itu adalah salah satu penyebab Indonesia dijajah. Bumi Indonesia yang ijo royo-royo gemah ripah loh jinawi adalah lahan subur untuk segala macam rempah-rempah itu.
Kini, Indonesia telah merdeka. Namun, secara tak langsung kita masih dijajah oleh produk-produk asing. Sebagian dari kita lebih bangga menggunakan produk luar negeri. Padahal banyak produk dalam negeri yang tak kalah bagusnya.
Saatnya kita bangga menggunakan produk-produk dalam negeri. Dan lihat betapa sejahteranya bangsa ini jika ekonominya tumbuh melalui sumber daya yang dikelola, dimanfaatkan, dan diberi ruang untuk terus tumbuh dan berkembang.
Dan Sarinah, ia bukan hanya sekadar 'monumen penghargaan', ia bukan hanya sekadar kenangan-kenangan nostalgia masa silam. Sarinah lebih besar dari itu. Sarinah adalah nilai dan identitas bangsa.
No comments