|
Masjid Istiqlal yang dikelilingi pepohonan hijau
|
Ramadan 2022 ini, Istiqlal kembali dibuka, setelah tutup selama kurang lebih dua tahunan karena renovasi dan pandemi. Masjid kebanggaan Indonesia yang konon merupakan masjid terbesar dan termegah se-Asia Tenggara ini, kini terlihat lebih hijau dan makin indah. Sungai Ciliwung yang membelah kawasan Istiqlal, kini juga terlihat bersih setelah dilakukan restorasi, yang konon hasil kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dengan Korea Selatan.
|
Sungai Ciliwung dalam kawasan Istiqlal yang sekarang terlihat bersih
|
|
Sekitar sungai bisa menjadi ruang terbuka publik yang menyenangkan
|
|
Mungkin akan lebih menyenangkan jika ditambah kursi-kursi taman
|
Istiqlal dan Prinsip Green Deen
Alhamdulillah, Masjid Istiqlal sekarang menjelma ruang publik terbuka hijau yang nyaman, sesuai dengan prinsip greendeen seperti yang selama ini selalu saya harap-harap dan nanti-nanti. Masjid dengan kapasitas maksimal 200.000 -idealnya 120.000- jemaah ini sekarang sudah memasang panel surya untuk memenuhi kebutuhan listriknya dan berhasil mengurangi jejak emisi karbon secara signifikan. Dengan konsep bangunan tropis minimalis dengan banyak lubang sirkulasi udara, kebutuhan untuk penerangan bisa dihemat dengan menggunakan energi alam. Masjid Istiqlal juga sudah mulai memanfaatkan air bekas wudhu.
|
Pintu Masuk Al-Fatah bagi jemaah laki-laki
|
|
Pintu Masuk Al-Quds bagi jemaah wanita
|
|
Bagian dalam masjid yang sekarang ditanami curtain creeper, makin segar
|
Yang lebih membanggakan lagi, baru-baru ini Masjid Istiqlal menerima penghargaan sebagai rumah ibadah ramah lingkungan pertama di dunia yang meraih sertifikat Green Building Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC). Dengan predikat ini, Masjid Istiqlal menjadi percontohan untuk semua masjid di dunia. Wah, prestise banget ya!
|
Suasana senja di pelataran dalam masjid terasa magis karena pengaturan ulang lampu-lampu
|
|
Lantai utama Masjid Istiqlal yang telah dibenahi dengan menambahkan ornamen tulisan Asmaul Husna pada bagian mihrabnya. Disediakan space khusus untuk jemaah disabilitas dengan akses yang mudah dijangkau
|
|
Kubah Masjid Istiqlal yang sebelumnya bernuansa emas, sekarang berganti hijau, dengan tiang-tiang penyangga yang telah ditambahkan ornamen-ornamen cantik
|
|
Suasana malam di pelataran Masjid Istiqlal
|
|
Monas terlihat dari pelataran Masjid Istiqlal
|
|
Masih terpesona dengan tata lampu dan pencahayaannya
|
|
Masjid Istiqlal dilengkapi dengan lift khusus disabilitas
|
|
Malam di area depan Masjid Istiqlal
|
|
Cahaya kubah yang berubah-ubah warna
|
|
Untuk penitipan sendal, tak perlu repot ke lantai dasar lagi, karena telah dibangun penitipan sendal di kanan kiri gerbang depan sebelum jembatan sungai ciliwung yang membelah kawasan Istiqlal
|
|
Area parkir pun sekarang luas: dua basement
|
|
Kawasan belakang Istiqlal yang diberdayakan untuk olahraga memanah, perlu dicoba kapan-kapan
|
|
Taman Istiqlal yang sekarang rapi terintegrasi dengan area kuliner dan souvenir
|
Istiqlal Menyambut G20
Masjid Istiqlal masih terus berbenah untuk memantapkan diri sebagai destinasi wisata religi yang patut dibanggakan. Konon, saat ini juga sedang dibangun terowongan yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang letaknya saling berhadapan. Nantinya akan ada diorama-diorama yang akan digelar dalam terowongan itu, untuk menggambarkan keberagaman dan toleransi beragama di Indonesia. Dan konon lagi, proyek terowongan Istiqlal-Katedral itu akan diluncurkan bersamaan dengan pembukaan perhelatan G20, di mana tahun 2022 ini Indonesia yang menjadi presidensinya. Wah, can't wait nih! Oiya, desain Masjid Istiqlal sendiri adalah hasil rancangan seorang Kristen Protestan bernama Friedrich Silaban. Ini bukti nyata dari toleransi itu. Selama ini, baik jemaah masjid maupun gereja juga bisa saling menggunakan area parkir dua rumah ibadah. Bagi saya yang pernah menggunakan fasilitas itu, sungguh merasa ini relasi yang indah.
|
Taman yang semakin hijau di pinggiran Sungai Ciliwung
|
|
Gereja Katedral yang saling berhadapan dengan Masjid Istiqlal
|
Dengan pembenahan-pembenahan yang sudah dilakukan, pengembangan madrasah dan kegiatan yang semakin variatif, semakin mengukuhkan peran Masjid Istiqlal sebagai pusat kebudayaan islam. Selain berbangga, kita sebagai pengguna rumah ibadah, sudah semestinya turut serta menjaga kebersihan dan ketertibannya. Supaya, fasilitas-fasilitas yang ada terus awet dan terawat melintas generasi.
|
Tempat "pengembalian" botol air mineral untuk di-recycle, salah satu upaya untuk tetap hijau
|
|
Sumber Gambar: https://istiqlal.or.id/virtualtour/ |
No comments