Rasulullah sangat mencintai Madinah. Beliau pernah berdoa kepada Allah, “Ya Allah, anugerahkan dalam diri kami rasa cinta terhadap Madinah seperti kecintaan kami terhadap Mekkah, atau lebih dari itu.”
Dari Anas, Rasulullah bersabda, “Ya Allah, jadikan bagi Madinah dua kali lipat apa yang telah Engkau jadikan pada Mekkah dari keberkahan.”
Masjid Al-Jum'ah, masjid yang digunakan Rasululah untuk sholat jumat pertama kalinya |
Masjid Qiblatain |
MASJID QIBLATAIN
Pada awal permulaan islam, shalat hanya dua rekaat pada pagi dan malam hari.
Hingga pada suatu malam yang mulia, terjadilah peristiwa bersejarah itu. Isra’ saat Rasulullah dibawa dari Al Masjid Al Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Baitul Maqdis/Yerusalem (daerah yang sampai sekarang masih menjadi konflik antara Palestina dan Israel). Lalu Mi’raj, saat Rasulullah dibawa dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Dan perintah shalat lima waktu pun ditetapkan.
Dikisahkan, pada tahun kedua hijrah, Rasulullah pernah melakukan shalat dhuhur di Masjid Bani Salamah dengan kiblat ke arah Baitul Maqdis. Di tengah-tengah shalat, tetiba turun wahyu untuk memindahkan kiblat ke arah Baitullah di Al Masjid Al Haram di Mekkah. Seketika itu juga, Rasulullah berbalik untuk berkiblat ke Ka’bah. Sejak saat itu, shalat berkiblat ke arah Al Masjid Al Haram.
Sampai sekarang, Masjid Bani Salamah ini masih memiliki dua mihrab yang menonjol (ke arah Mekkah dan Palestina). Dan masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Qiblatain (masjid dua kiblat). Masjid ini terletak di sebelah barat Madinah, sekitar 7 KM dari Masjid Nabawi.
Masjid Quba |
MASJID QUBA
Alkisah, beliau yang bergelar Al Amin itu baru mau menetap saat unta yang ditungganginya benar-benar berhenti.
Saat berhijrah dari Mekkah ke Madinah, Rasulullah singgah di pemukiman Quba. Di sana, para sahabat ingin membangun tempat berteduh bagi beliau. Batu-batu pun dikumpulkan dan dibangunlah sebuah masjid. Rasulullah yang pertama kali meletakkan batu tepat di kiblatnya. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah dengan tangannya sendiri dibantu oleh Abu Bakar dan sahabat lainnya itu diberi nama Masjid Quba. Setelah pembangunan masjid ini selesai, Rasulullah mengimami shalat selama 20 hari sebelum melanjutkan perjalanan kembali menuju Madinah.
Dan unta yang ditunggangi Rasulullah benar-benar berhenti di tanah yang kelak dibangun Masjid Nabawi, rumahnya, sekaligus makamnya. Allahu’alam.
Semasa hidupnya, setiap hari Sabtu, Rasulullah kadang menunggang unta atau berjalan kaki dari rumahnya ke Masjid Quba yang berjarak sekitar 5 KM ke arah tenggara Madinah. Sabda Rasulullah, ‘Barang siapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.” (HR Tirmidzi No. 298. Ibnu Majah No. 1401)
No comments